Rabu, 20 Oktober 2010

Profil Kahlil Gibran 1


"BIOGRAFI KAHLIL GIBRAN"
MASA KECIL

KAHLIL GIBRAN merupakan seorang seniman, penyair dan pengarang. Beliau dilahirkan di BESHARI pada 06 Januari 1883, LEBANON. Yg merupakan daerah yg kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil mata GIBRAN sudah terbiasa menangkap fenomena2 alam tsb. Inilah nantinya banyak mempengaruhi tulisan2nya tentang alam.
Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, GIBRAN pindah ke BOSTON, AS. GIBRAN kecil mengalami kejutan budaya, seperti yg banyak dialami oleh para imigran lain yg berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke - 19.
Keceriaan GIBRAN di bangku sekolah umum di BOSTON, diisi dg masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun proses pengamerikaan GIBRAN hanya berlangsung selama 3 tahun karena setelah itu dia kembali ke BEIRUT, di mana dia belajar di Madrasah Al-Hikmat ( School of Wisdom ) sejak tahun 1898 - 1901.
MASA REMAJA

Selama masa awal remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Tirani Kerajaan Turki Uthmaniyyah, sifat munafik organisasi gereja, dan peranan kaum wanita Asia Barat yg sekedar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yg kemudian dituangkan ke dalam karya2nya yg berbahasa Arab.
GIBRAN meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak pernah lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di BOSTON dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yg kemudian justru memberikan kebebasan untuk menggabungkan dua pengalaman budayanya yg berbeda menjadi satu.

SEMASA DI PARIS

GIBRAN menulis drama pertamanya di PARIS dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya "SPIRITS REBELLIOUS" ditulis di BOSTON dan diterbitkan di NEW YORK, yg berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yg menyerang orang2 korup yg dilihatnya. Akibatnya, GIBRAN menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronite. Akan tetapi, sindiran2 GIBRAN itu tiba2 dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.
Masa2 pembentukan diri selama di PARIS cerai berai ketika GIBRAN menerima kabar dari Konsulat Jenderal Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yg paling muda berumur 15 tahun, SULTANA, meninggal karena TBC.
GIBRAN segera kembali ke BOSTON. Kakaknya, PETER, seorang pekedai yg menjadi tumpuan hidup saudara2 dan ibunya juga meninggal karena TBC. Ibu yg memuja dan dipujanya, KAMILAH, juga telah meninggal karena tumor ganas. Hanya adiknya, MARIANNA, yg masih hidup, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yg sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. GIBRAN dan adiknya lantas harus menyangga sebuah keluarga yg tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Di tahun2 awal mereka berdua, MARIANNA membiayai penerbitan karya2 GIBRAN dengan biaya yg diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan's Growns. Berkat kerja keras adiknya itu, GIBRAN dapat meneruskan karier keseniman dan kesastraannya yg masih awal.
Pada tahun 1908 GIBRAN singgah di PARIS lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari MARY HASKELL, seorang wanita kepala sekolah yg berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di BOSTON. Dari tahun 1909, dia belajar di School of Beauxs Arts dan Julian Academx.
Kembali ke BOSTON, GIBRAN mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota BEACON HILL. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar