Senin, 18 Oktober 2010

Lagu Ombak


 Pantai yang perkasa adalah kekasihku,
 Dan aku adalah kekasihnya,
 Akhirnya kami dipertautkan oleh cinta,
 Namun kemudian Bulan menjarakkan aku darinya.
 Kupergi padanya dengan cepat
 Lalu berpisah dengan berat hati.
 Membisikkan selamat tinggal berulang kali.

 Aku segera bergerak diam-diam
 Dari balik kebiruan cakerawala
 Untuk mengayunkan sinar keperakan buihku
 Ke pangkuan keemasan pasirnya
 Dan kami berpadu dalam adunan terindah.

 Aku lepaskan kehausannya
 Dan nafasku memenuhi segenap relung hatinya
 Dia melembutkankan suaraku dan mereda gelora di dada.
 Kala fajar tiba, kuucapkan prinsip cinta
 di telinganya, dan dia memelukku penuh damba

 Di terik siang kunyanyikan dia lagu harapan
 Diiringi kucupan-kucupan kasih sayang
 Gerakku pantas diwarnai kebimbangan
 Sedangkan dia tetap sabar dan tenang

 Dadanya yang bidang meneduhkan kegelisahan
 Kala air pasang kami saling memeluk
 Kala surut aku berlutut menjamah kakinya
 Memanjatkan doa

 Seribu sayang, aku selalu berjaga sendiri
 Menyusut kekuatanku.
 Tetapi aku pemuja cinta,
 Dan kebenaran cinta itu sendiri perkasa,
 Mungkin kelelahan akan menimpaku,
 Namun tiada aku bakal binasa.


Khalil Gibran



Tidak ada komentar:

Posting Komentar